Pandemi Covid-19, Apa saja Dampaknya terhadap Pendidikan ?

Hai... Sobat norkuyS.

Hari ini norkuyS kembali lagi untuk membahas hal yang sangat urgent dan perlu kalian ketahui, baik itu anak-anak, orang tua maupun lansia, kalian semua harus tahu ini.

Kali ini kita akan membahas tentang suatu hal yang saat ini sedang menimpah kita semua beserta dampangnya bagi kehidupan terutama di bidang pendidikan..


Dampak pandemi Covid-19 terhadap Pendidikan ?


Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Pendidikan di Indonesia. 


Sobat norkuyS, kalian pasti sudah jenuh dengan pemberitaan yang tidak ada habis-habisnya kan sampai saat ini dan belum menemukan titik terang. 

Yapss... Itu adalah pandemi Covid-19. Kalian pasti bertanya-tanya..

Ada apa dengan Pandemi Covid-19 atau Virus Corona ini ? 

Virus Corona betah aja tuh sampai sekarang dan sungguh sangat meresahkan yah sobat. 

Virus Corona telah menyebar di seluruh belahan dunia termasuk di Indonesia, hal ini tentunya memberikan kepanikan terhadap masyarakat Indonesia itu sendiri. 

Dikutip dari laman resmi kemkes.go.id, terhitung dari awal munculnya Virus Corona sampai hari ini yakni pada hari Selasa (9/2/2021) tercatat jumlah pasien positif Covid-19 sebanyak 1.174.779 orang di Indonesia. 

Jumlah yang begitu tinggi. Berdasarkan laporan Worldmeters Selasa (9/2/2021), saat ini Indonesia berada di urutan ke-19 di dunia. 

Ada banyak sektor yang mengalami dampak dari Pandemi Covid-19, salah satunya adalah di dunia Pendidikan. 

Semua institusi pendidikan dengan terpaksa menghilangkan sistem belajar tatap muka secara langsung sejak 18 Maret 2020 hingga hari ini dan diganti dengan sistem Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) atau Online. 

Dengan diberlakukannya sistem seperti ini menuai banyak dampak negatif dan positif. 

norkuyS akan menjelaskan lebih lanjut kepada kalian semua... 

Dampak Negative Pandemi Covid-19 bagi Pendidikan di Indonesia 

1. Tidak Ada Pembelajaran di Dalam Kelas 

Seluruh pembelajaran saat ini baik di sekolah maupun di universitas secara langsung telah dihilangkan di dalam kelas. Ini salah satu dampak yang nampak dan dirasakan semua orang karena mau tidak mau seluruh lembaga pendidikan harus melakukannya untuk menaati Peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dibuat oleh pemerintah untuk memutus rantai penyebaran Virus Corona. 

Maka dari itu, salah satu alternatif yang ditawarkan dan telah berjalan hingga saat ini adalah sistem Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) atau pembelajaran berbasis Online. Semua pelaku dalam pendidikan diharuskan untuk beradaptasi dengan memanfaatkan teknologi. 

Kita semua dituntut untuk memiliki Hanphone (HP) dan tidak semua orang memiliki HP android yang canggih khususnya bagi mereka yang tinggal di daerah pedalaman. Belum lagi jaringanyang menjadi hal pokok dalam pembelajaran jarak jauh. 

Dampak mewabahnya Virus Corona sangat dirasakan di dalam dunia pendidikan. UNESCO menyebut bahwa hampir 300 juta siswa di seluruh dunia terganggu kegiatan sekolahnya dan terancam hak-hak pendidikannya di masa depan. 

2. Sulit Memahami Mata Pelajaran 

Siswa dan Mahasiswa merasa bahwa pembelajaran dari rumah terasa lebih berat dari sebelumnya karena adanya keterbatasan proses seorang guru dan dosen dalam menyampaikan pelajaran. Belum lagi pemberian tugas yang begitu banyak dibandingkan dengan materi pelajaran.

Siswa mengeluh. Guru pun juga ikut mengeluh. 

Dan dalam situasi ini tidak ada yang dapat disalahkan karena datangnya Virus Corona ini sangat tidak diinginkan dan sangat mendadak sehingga guru pun ikut shock pada waktu itu karena tidak adanya persiapan dalam mengajar Online dan adanya guru yang gagap teknologi atau GAPTEK. 

Sehingga salah satu cara agar jalannya proses belajar mengajar yaitu dengan pemberian tugas secara terus menerus. 

3. Ancaman Putus Sekolah 

UNICEF menemukan terdapat 938 anak Indonesia putus sekolah akibat Pandemi Covid-19. 

Ini sungguh sangat memprihatikan untuk seorang anak yang memilih untuk putus sekolah lantaran terpaksa bekerja untuk perekonomian keluarga karena banyak lapangan pekerjaan yang ditutup dan pengeluaran massal pegawai sehingga seorang anak bisa menjadi korban dari ini. 

Pasalnya tidak semua anak memiliki kehidupan ekonomi yang stabil. Ada beberapa anak yang harus membantu orang tuanya sehingga ketika dihadapkan permasalahan seperti ini dengan kurangnya interaksi di sekolah dan digantikannya dengan pembelajaran Online maka sang anak bisa saja untuk berhenti melanjutkan sekolah apalagi bagi mereka yang tidak memiliki fasilitas yang memadai dan tinggal di daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Terluar). 

4.Anak Kecanduan Gadget 

Sekolah Online memberikan dunia baru untuk anak-anak. Semuanya serba Online dan anak diwajibkan untuk memiliki gawai atau gadget. Nah, dengan sekolah Online ini, bisa saja memicu anak kecanduan untuk bermain gadget dan tentunya tidak baik untuk kesehatan mata. 

Resiko berbahaya lainnya yang dirasakan adalah rasa empati anak-anak akan mulai berkurang dan mereka juga akan kurang bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. 

Dampak Positive Pandemi Covid-19 bagi Pendidikan di Indonesia 

1. Menjadi Masyarakat yang Dinamis 

Pandemi Covid-19 yang belum pulang kampong sampai sekarang menyebabkan pentutupan sekolah secara massal. Alternative agar berjalannya proses belajar mengajar yaitu dengan sistem Pendidikan Jarak Jauh (PJJ). 

Sistem ini berbasis teknologi yang dimana guru, orang tua dan siswa hendaknya cakap dalam menggunakan teknologi. Secara tidak langsung hal ini membawa masyarakat Indonesia menjadi lebih dinamis dan moderen terhadap penggunaan dan pemanfaatan teknologi yang sejalan dengan Industri 4.0. 

2. Penerapan Ilmu di Tengah Keluarga 

Saat anak diwajibkan #BelajarDariRumah. Ini menjadi kesempatan bagi anak untuk menerapkan ilmu yang didapatkannya di sekolah karena mereka memiliki banyak waktu di rumah bersama keluarga. 


Jadi kalian sudah tahu kan dampak negatif dan positif yang ditimbulkan akibat pandemi Covid-19. 

Tentunya kita semua berharap agar sekolah dan universitas kembali dibuka sesegera mungkin tapi sangat disayangkan bahwa rencana belajar tatap muka yang dijadwal oleh Mendikbud Nadiem Makarim batal karena pandemi masih dikategorikan parah di Indonesia. 

Kemendikmud kemudian mengambil dua alternative untuk melakukan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yaitu : 

1. Alternatif Belajar melalui TV dengan Channel TVRI 

Jadwal TVRI akan dibagi waktunya sesuai jenjang : 
  • Jenjang PAUD dimulai pukul 08.00 – 08:30 WIB 
  • Jenjang SD Kelas 1 pukul 08:30 – 09:00 WIB 
  • Jenjang SD Kelas 2 pukul 09:00 – 09:30 WIB 
  • Jenjang SD Kelas 3 pukul 09:30 – 10:00 WIB 
  • Jenjang SD Kelas 4 pukul 10:00 – 10:30 WIB
  • Jenjang SD Kelas 5 pukul 10:30 – 11:00 WIB  
  • Jenjang SD Kelas 6 pukul 11:00 – 11:30 WIB 

2. Alternatif Belajar Daring 


Nah, sobat norkuyS itulah tadi pembahasan artikel pada hari ini. Kita tidak pernah tahu kapan Pandemi Covid-19 berakhir karena masih banyak tanda tanya tentang Virus Corona ini. 

Sikap yang sebaiknya kita lakukan dalam situasi sekarang adalah mendukung dan terus belajar walaupun dengan situasi yang sulit seperti ini demi kberlangsungan Pendidikan yang berkualitas. 

Pesan dari kami tetap jaga kesehatan klian dan patuhi protocol kesehatan dari pemerintah. Jangan lupa untuk memakai msker dan jaga jarak 1 M ketika berada dalam sebuah kerumunan untuk mengurangi esiko penularan Virus Corona. 

Kita pasti bisa melewati ini dan terus brdoa agar Pandemic Covid-19 segera usai sehingga sistem Pendidikan di Indonesia kembali normal dan lebih baik lagi dari sebelumnya.

See yaahh Guyss...

Pandemi Covid-19, Apa saja Dampaknya terhadap Pendidikan ?